Soal Ujian Tengah Semester S-1 PGSD FKIP UMM Mata Kuliah : Pembelajaran Seni Rupa

A. Studi Kasus I
Sebagaimana kita ketahui bahwa jenis materi dan aktivitas seni semakin beragam sesuai dengan perkembangan sosial, budaya, serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Sebagian dari produk aktivitas seni berupa karya happening art dan seni instalasi yang sangat berbeda dengan karya seni tradisional yang serba konvensional. Wujud seni apapun yang divisualkan atau ditampilkan syah sebagai karya seni. Dalam hal ini sikap dan cara pandang anda sebagai akademisi bidang ilmu pendidikan seni terhadap fenomena karya seni tersebut, akan mencerminkan pada kemampuan anda dalam menemukan perbedaan konsep seni tradisional dan konsep seni modern.
Pertanyaannya:
Uraikanlah perbedaan konsep seni tradisional dan konsep seni modern, meliputi:
a. menguraikan temuan konsep seni tradisional dan ciri-cirinya.
b. menguraikan temuan konsep seni modern dan ciri-cirinya.

B. Studi Kasus II
Pendidikan Seni selalu hadir dalam kurikulum sekolah, karena seni merupakan bagian dari kebutuhan manusia. Sebagaimana Pratt (1980: 54) mengatakan, bahwa dalam menyusun kurikulum sebaiknya melibatkan lima kebutuhan manusia (human needs), yakni “need for self-actualization, needs for meaning, social needs, aesthetic needs, and survival needs”. Pernyataan Pratt tersebut menunjukkan bahwa aesthetic needs dipandang sebagai bagian yang esensial dari kurikulum sekolah, sehingga penting dilaksanakan di sekolah-sekolah. Pendidikan Seni sebagai aesthetic needs memiliki fungsi yang esensial dan unik, sehingga mata pelajaran ini tidak dapat digantikan dengan mata pelajaran lain. Berdasarkan berbagai kajian dan penelitian, baik secara filosofis, psikologis maupun sosiologis ditemukan bahwa pendidikan seni memiliki keunikan peran atau nilai strategis dalam pendidikan sesuai perubahan dan dinamika masyarakat. Namun seringkali guru Seni Budaya dan Keterampilan kurang mencermati dan memahami peran atau nilai strategis pendidikan seni tersebut bagi anak didik.
Pertanyaannya:
Anda sebagai seorang guru Seni Budaya dan Keterampilan di SD harus mampu menguraikan: (a) berbagai fungsi atau nilai strategis pendidikan seni diberikan di sekolah, (b) dari sekian banyak fungsi nilai strategis tersebut anda harus mampu menemukan mana fungsi nilai strategis yang paling esensial yang seharusnya diberikan kepada anak didik, dan (c) serta seperti apa contoh aplikasi dari sebagaian fungsi nilai strategis esensial tersebut?

C. Studi Kasus III
Pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan berdasarkan KTSP di SD sebaiknya mempertimbangkan: menciptakan kondisi yang menunjang keakraban siswa dengan seni budaya dilingkungannya; mengoptimalkan budaya lokal; terpadu dan terkorelasi; dikembangkan di dalam kelas dan di luar kelas; memberi kegiatan bervariasi, kesempatan aktif, kreatif, menantang, dan menyenangkan; memperkenalkan keragaman budaya; dan menanamkan kesadaran kritis.

Pertanyaannya:
Berdasarkan beberapa pertimbangan pelaksanaan pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan di SD, berikanlah penjelasan dan contoh-contoh: (a) pembelajaran yang mengakrabkan siswa dengan lingkungan, (b) mengoptimalkan budaya lokal, dan (c) menanamkan kesadaran kritis.
D. Studi Kasus IV
Pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan di SD khususnya pembelajaran Seni Rupa sebaiknya mempertimbangkan karakteristik anak, oleh karena itu prinsip pembelajarannya perlu mempertimbangkan: (a) pemberian unsur bermain, (b) dorongan mencipta sesuai kebutuhan dan minat, (c) memberi kesempatan kebebasan berekspresi dan berkreativitas, dan (d) dorongan kegiatan menyusun dan mengonstruksi.
Pertanyaannya:
Berdasarkan beberapa pertimbangan pelaksanaan pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan di SD, berikanlah penjelasan dan contoh-contoh: (a) pemberian unsur bermain, (b) dorongan mencipta sesuai kebutuhan dan minat, (c) memberi kesempatan kebebasan berekspresi dan berkreativitas, dan (d) dorongan kegiatan menyusun dan mengonstr




JAWABAN SOAL STUDY KASUS
“Untuk memenuhi tugas Take Home UTS Mata kuliah Pembelajaran Seni Rupa”

A. Studi Kasus I
Uraikanlah perbedaan konsep seni tradisional dan konsep seni modern, meliputi:
a. Menguraikan temuan konsep seni tradisional dan ciri-cirinya.
Seni tradisional adalah kesenian yang menjadi bagian dari hidup para masyarakat dalam anggota kaum/suku/bangsa tertentu. Di daerah satu dengan daerah lain seni tradisional memiliki perbedaan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya seni tradisional yang mirip antara dua daerah yang berdekatan.
Ciri-ciri seni tradisional
1. Penciptaannya selalu berdasarkan pada filosofi sebuah aktivitas dalam suatu budaya, bisa berupa aktivitas religious maupun seremonial.
2. Terikat dengan pakem-pakem tertentu.

b. Menguraikan temuan konsep seni modern dan ciri-cirinya.
Seni modern adalah seni yang berdasarkan sebuah filosofi dan aliran-aliran seni rupa yang tidak terbatas pada kebudayaan suatu adat atau daerah, tetapi melainkan perkembangan sosial, budaya, serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang ada.
Ciri-ciri seni modern
1. Jangkauan penjabaran visualisasinya tidak terbatas tetapi konsep penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi
2. Tidak terikat pada pakem-pakem tertentu.

B. Studi Kasus II
Anda sebagai seorang guru Seni Budaya dan Keterampilan di SD harus mampu menguraikan:
a. Berbagai fungsi atau nilai strategis pendidikan seni diberikan di sekolah.
1. Pendidikan seni sebagai penunjang kebudayaan
Sebagai seorang guru kita harus menanamkan kesadaran dan kebanggan akan budaya yang digali dari bumi Indonesia untuk disampaikan kepada peserta didik, dan yang penting lagi penanaman kesadaran dan kebanggaan akan budaya ini tidak menuju kepada sikap fanatisme hanya menerima budaya sendiri dan menolak budaya luar. Untuk pengembangan kurikulum harus dikembangkan atas dasar keinginan untuk memajukan budaya nasional dengan cara memberi peluang dan kesempatan bagi para creator seni mengembangkan berbagai bentuk kesenia yang berakar dari seni budaya bangsa.
2. Pendidikan seni sebagai penunjang perkembangan peserta didik
Yang dimaksud disini adalah peserta didik merupakan pusat perhatian dalam proses pembelajaran. Untuk itu proses pembelajran yang dilakukan oleh guru perlu dilakukan secra seimbang antara kebutuhan ank, disiplin ilmu serta tuntutan masyarakat. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan guru adalah:
 Seni sebagai pendidikan kreatifitas.
Pembinaan kreatifitas manusia sebaiknya di lakukan sejak usia dini, kondisi lingkungan yang kondusif dan tersedianya kesempatan melakukan berbagi kegiatan kreatif budaya bagi anak-anak akan sangat membantu dalam pengembangkan kreatifitasnya.
 Seni sebagai Ekspresi.
Seni memang selalu dihubungkan dengan ekspresi pribadi, sebab seni lahir dari ungkapan perasaan pribadi, karena manusia dihadapkan dengan perasaan suka, senang, sedih, sakit, duka, gembira, ceria, suka cita dan sebagainya.
 Seni sebagai sarana pembinaan bakat.
Guru hendaknya mengupayakan agar siswa berpembawaan dapat dibina dan tidak terpenggal kretifitasnya. Setidaknya keberadaan bakat seninya dapat dipantau sejak awal, sehingga guru dapat mengarahkannya dan pada saatnya dapat dipertajam kemampuannya atau di arahkan sesuai bakatnya, kedalam jenjang yang lebih tinggi. Dan pembinaan bakat ini hanya dapat dilaksanakan oleh lembaga-lembaga khusus.

b. Dari sekian banyak fungsi nilai strategis tersebut anda harus mampu menemukan mana fungsi nilai strategis yang paling esensial yang seharusnya diberikan kepada anak didik.
Dalam KTSP, pendidikan seni rupa menjadi bagian dari mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk SD/MI. Mata pelajaran Seni Budaya mencakup seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater. Dalam Standar Isi disebutkan bahwa pendidikan seni budaya diberikan di sekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatannya bagi perkembangan peserta didik. Pendidikan seni didasarkan pada pendekatan “belajar dengan seni,” “belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni.” Belajar dengan seni berarti bahwa dengan mempelajari seni, peserta didik dapat mengembangkan pengetahuannya di luar bidang seni. Dalam belajar melalui seni, peserta didik dapat mengembangkan pengetahuannya melalui berkreasi seni. Belajar tentang seni berarti bahwa peserta didik diharapkan dapat mengembangkan pengetahuannya tentang seni itu sendiri. Dengan demikian pembelajaran seni di sini dipandang sebagai metode belajar. Pendidikan seni budaya juga dipandang memiliki peranan dalam pembentukan pribadi peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai multikecerdasan yang mencakup kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual spasial, musikal, linguistik, logik matematik, naturalis serta kecerdasan adversitas, kecerdasan kreativitas, kecerdasan spiritual dan moral, dan kecerdasan emosional. Dari penerapan diatas maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa fungsi seni yang paling esensial yang harus diberika ke peserta didik adalah sebagai penunjang pengembangan peserta didik, yang didalamnnya meliputi seni sebagai pendidikan kreatifitas dan seni sebagai ekspresi serta seni sebagai pembinaan bakat.

c. Serta seperti apa contoh aplikasi dari sebagaian fungsi nilai strategis esensial tersebut?
1) Seni sebagai pendidikan kreativitas
Pada saat guru ingin mengajarkan kepada peserta didik mengenai jenis motif hias pada karya seni rupa Nusantara daerah lain. Siswa diajak oleh guru untk mengunjungi tempat pengrajin batik. bertujuan mengamati cara membuat kain batik. kemudian guru meminta siswa untuk mempraktikan membatik Membatik dengan teknik sederhana sesuai yang di inginkannya Berikutnya guru mengevaluasi hasil pekerjaan mereka dengan memberikan penjelasan tentang kegiatan membatik sebagai kretivitas melestarikan budaya.
2) Seni sebagai ekspresi
Pada suatu saat sesuai dengan Materi Mengekspresikan diri melalui gambar ekspresif seorang guru memberikan keleluasaan kepada siswa untuk menggambar apa saja sesuai dengan apa yang di rasakannya saat itu. Semua siswa diberikan kebebasan untuk menggunakan warna-warna dalam gambarnya
3) Seni sebagai pembinaan bakat
Dalam hal ini setiap Sekolah Dasar Sistem pembelajarannya pada umumnya adalah guru kelas. Dengan adaya guru kelas, maka potensi-potensi yang ada pada diri setiap siswa dapat di kembangkan. Setelah beberapa kegiatan yang telah dilakukan oleh guru kelas dengan siswa-siswinya dalam mata pelajaran seni, maka guru tersebut akan mengetahui potensi dan bakat dari masing-masing siswanya, setelah bakat-bakat tersebut dapat diungkap, berikutnya, siswa tersebut akan dibina dan diarahkan untuk dapat mengelola dengan baik bakatnya tersebut. Salah satu caranya adalah dengan melakukan latihan-latihan khusus dengan bantuan guru atau diadakannya ekstrakurikuler di SD.

C. Studi Kasus III
Berdasarkan beberapa pertimbangan pelaksanaan pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan di SD, berikanlah penjelasan dan contoh-contoh:
a. pembelajaran yang mengakrabkan siswa dengan lingkungan
Didalam pembelajaran yang dimana guru menggunakan lingkungan kondusif sebagai media dan alat pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran seni di SD, lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan sekitar sekolah atau masyarakat. Pada kegiatan ini sebaiknya guru terlibat merasakan pengalaman dan perasaan anak-anak dalam proses berkarya atau pembelajaran sehingga anak-anak tidak merasakan takut dan segan melainkan merasa senang dan bersahabat dengan guru dalam mengikuti proses pembelajaran didalam maupun diluar kelas.
Contoh: Pada saat guru ingin mengajarkan kepada peserta didik mengenai unsur rupa pada benda di alam sekitar . Siswa diajak oleh guru untk keluar kelas dan mengamati lingkungan sekitar. kemudian guru meminta siswa untuk menyebutkan unsur warna di lingkungan sekolah.Berikutnya guru mengevaluasi hasil pekerjaan mereka dengan memberikan penjelasan tentang unsur rupa dilingkungan.

b. Mengoptimalkan budaya lokal
Diman dalam pembelajaran yang lebih bertujuan untuk menumbuh kembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap keragaman budaya Nusantara dan mancanegara sebagai wujud pembentukan sikap menghargai, bertoleransi, demokratis, beradab, serta mampu hidup rukun dalam masyarakat dan budaya yang majemuk. dalam hal ini bukan berarti budaya luar tidak terpakai akan tetapi lebih dominan pembelajaran yang dilakukan guru dikelas akan selalu menghubungkan materi dengan mengoptimalkan budaya lokal.
Contoh: Disebuah sekolah ditrenggalek saat itu guru ingin mengajarkan kepada peserta didik mengenai jenis motif hias pada karya seni rupa Nusantara daerah lain. Siswa diajak berkunjung kepabrik batik ditrenggalek. Sehingga siswa mengenal batik khas trenggalek.

c. Menanamkan kesadaran kritis
Adalah pembelajaran yang bertujuan untuk mengajak peserta didik lebih kritis terhadap karya seni baik karya seni tradisional maupun modern. Pembelajaran ini biasanya berkaitan dengan pembimbingan bahan penikmatan kerajinan/seni.
Pendekatan pembelajaran yang digunakan biasanya adalah:
• Pendekatan analisis induktif: Merupakan kegiatan perorangan dalam menganalisis karya kerajinan/seni yang artistik berdasarkan penalaran
• Pendekatan interaktif: Pendekatan induktif yang dilakukan oleh kelompok dengan cara diskusi
• Pendekatan deduktif : kegiatan perorangan dalam menganalisis karya seni berdasarkan prinsip-prinsip.
Contoh : siswa diminta untuk menggambarkan motif-motif batik yang ada di indonesia. Dalam hal ini siswa diberikan kebebasan untuk memilih batik mana yang dia sukai. Setelah semua selesai, maka berikutnya secara bersama-sama siswa mengidentifikasi dan mendiskusikan unsur-unsur pokok yang terdapat pada setiap gambar motif batik yang digambar oleh setiap anak di kelas tersebut.

D. Studi Kasus IV
Berdasarkan beberapa pertimbangan pelaksanaan pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan di SD, berikanlah penjelasan dan contoh-contoh:
a. Pemberian unsur bermain
Pendidikan seni merupakan sarana untuk pengembangan kreativitas anak. Pelaksanaan pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni bukan untuk membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif. Seni merupakan aktifitas permainan, melalui permainan kita dapat mendidik anak dan membina kreativitasnya sedini mungkin. Dengan demikian dapat dikatakan seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan.
Contoh : Dalam suatu pembelajaran siswa mendapatkan tugas dari mengapresiasikan diri melalui teknik menggunting/menyobek. Mereka dibebaskan untuk menggunting dan menempelkan sesuai keinginan dan kreatifitas masing masing tanpa mengekang dan mengharuskan.

b. Dorongan menciptakan sesuai kebutuhan dan minat.
Maksud dari kalimat tersebut adalah pembelajaran seni dapat mempertajam dorongan anak untuk menciptakan produk seni sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Produk seni yang dihasilkan nati di harapkan dapat memberikan manfaat dalam hidupnya.
Contoh : siswa dibimbing untuk membuat karya seni berdasarkan kreatifitasnya masing-masing, bahan yang digunakan adalah bahan-bahan yang sudah tidak dipakai atau barang bekas yang terdapat di sekitar lingkungan tempat tinggal dan sekolahnya. Berikutnya bahan-bahan tersebut dapat di bawa ke sekolah, berikutnya sengan bahan-bahan yang ada siswa beserta guru merundingkan karya seni apa yang akan di buat. Misalnya, membuat tas, baling baling atau lain sbg.
c. Memberi kesempatan kebebasan berekspresi dan berkreatifitas.
Pendidikan seni adalah segala usaha untuk meningkatkan kemampuan kreatif ekspresif anak didik dalam mewujudkan kegiatan artistiknya berdasrkan aturan-aturan estetika tertentu. selain itu, pendidikan seni di SD bertujuan menciptakan cipta rasa keindahan dan kemampuan mengolah menghargai seni. Jadi,melalui seni, kemampuan cipta,rasa dan karsa anak diolah dan dikembangkan.
Contoh : siswa diminta untuk menggambar bebas atau mengungkapkan perasaan rasa senang, sedih, terharu, atau takut, bebas menggunakan alat apapun yang penting hasilnya bagus, sehingga menghasilkan gambar sesuai dengan keinginan mereka.

d. Dorongan kegiatan menyusun dan mengkonstruksi
Pembelajaran seni dapat mempertajam dorongan kegiatan menyusun dan mengontruksi apa yang difikirkannya, sehingga dapat direalisasikan menjadi hal yang nyata. Nyata disini bukan semata-mata bentuk jadinya, tapi juga dapat dirubah menjadi seketsa, seperti gambar.
Contoh : Siswa dapat membuat gambar cetak atau inkbold melui benang, sedotan, daun, atau buah, warna gambar didapat dari tinta atau cat air. yang sudah dibuat, dibuat tetesan tinta dengan bentuk bebas untuk kemudian di pecahkan untuk menjadi gambar sempurna.


Previous
Next Post »